Pentingnya Persiapan Sarana dan Prasarana Transportasi Jelang Arus Mudik
Ketua Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi V DPR RI Laurens Bahang Dama menekankan pentingnya persiapan sarana dan prasarana transportasi baik udara, darat dan laut menjelang arus mudik lebaran Tahun 2014. Hal tersebut mengemuka saat Tim Kunker Spesifik Komisi V DPR RI mengunjungi Bandara Internasional Soekarno Hatta, Cengkareng sesaat sebelum bertolak ke Bali baru-baru ini.
Laurens, yang juga politisi PAN tersebut juga meminta PT. Angkasa Pura II selaku otoritas bandara agar tidak menaikkan tarif pesawat udara secara sepihak. Karena itu perlu koordinasi dengan semua stake holder (pemangku kepentingan) di Bandara sehingga tidak memberatkan masyarakat. “Tidak boleh ada maskapai yang menaikkan harga melebihi batas atas. Jika dilanggar, tugas pemerintah yang memberikan sanksi dengan melalui tahapan, mulai dari teguran tertulis hingga ancaman pencabutan ijin operasi,” jelas Laurens.
Sementara itu, Rendy Lamajido dari Fraksi PDI-P menyoroti belum maksimalnya pelayanan di Bandara Soekarno Hatta. Hal tersebut terlihat dengan masih seringnya terjadi penumpukan antrian saat penumpang melakukan boarding. “Saya melihat langsung kejadian tersebut, terutama pada saat penerbangan pertama pagi hari, saat ratusan penumpang hendak boarding ternyata pintu masuk yang dibuka hanya satu, padahal saya lihat total ada tiga pintu tersedia, ketika saya tanya ke petugas mereka hanya menjawab karena keterbatasan petugas yang jaga,” ungkap Rendy.
Di lain pihak, Anggota Komisi V DPR RI Nova Iriansyah dari Partai Demokrat, mengeluhkan buruknya pelayanan di Bandara Kualanamu Medan. Ia mengaku melihat langsung maraknya praktek calo tiket. Lemahnya pengawasan serta sistem keamanan yang tergolong longgar terhadap pengunjung Bandara, dimanfaatkan oknum-oknum untuk menjalankan praktek percaloan tiket. “Harga tiket resmi dengan yang dijual calo tersebut bisa selisih sekira Rp.300ribu,” ujar Nova.
Hal tersebut tentu sangat mengganggu kenyamanan calon penumpang.Untuk memenuhi rasa ingin tahu perihal percaloan, Nova pun tak segan melakukan investigasi kecil-kecilan untuk mengungkap praktek tersebut. Caranya, Nova meminta si calo untuk mencarikan tiket yang oleh loket resmi dinyatakan sudah habis terjual. Hasilnya, tak lama berselang si calo memberinya tiket sesuai nama dan identitasnya, dengan perbedaan harga yang lumayan besar. Namun demikian, Nova enggan menyebutkan nama ‘oknum’ intern Bandara Kualanamu yang terindikasi membekingi praktek percaloan tersebut.
Dirut PT. Angkasa Pura II (AP II) Tris S Sunoko mengatakan persiapan lebaran sudah dilakukan dengan sebaik-baiknya, termasuk dengan menindak tegas para calo tiket. Sebagai bukti, lanjut Tri, para calo tiket yang tertangkap tangan pada arus mudik tahun lalu sudah diproses melalui jalur hukum. “Upaya tegas tersebut untuk memberi efek jera bagi siapapun yang berusaha mengganggu kenyamanan calon penumpang pesawat, dengan menjadi calo tiket,” tegas Tri.
Tri meminta dengan sangat semua penumpang pesawat, tidak terkecuali pejabat, menaati peraturan dengan membeli tiket sesuai dengan identitas diri, jika aturan tersebut dilanggar maka pihak AP II tidak segan-segan untuk bertindak tegas dan dilarang naik ke pesawat. (od)foto:naefuroji/parle/hr